PDM KLATEN

Puasa Asyura

Keutamaan Puasa Asyura

Berikut adalah beberapa dalil yang menjelaskan tentang puasa Asyura:
  1. Hadits tentang Penghapusan Dosa:

Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) menghapus dosa dua tahun (yang lalu), dan puasa Asyura (10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim) 

  • Anjuran Berbeda dengan Yahudi: 

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah dan mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, beliau bertanya mengapa. Mereka menjawab bahwa itu adalah hari ketika Nabi Musa AS dan kaumnya diselamatkan dari Firaun. Nabi Muhammad SAW kemudian berkata, “Saya lebih berhak mengikuti jejak Musa daripada kalian,” lalu beliau memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu dan juga berpuasa pada hari sebelumnya (9 Muharram). 

  • Nabi SAW Sangat Bersemangat Berpuasa pada Hari Asyura: 

Ibnu Abbas juga meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah begitu bersemangat dalam berpuasa pada hari tertentu yang lebih utama daripada hari lainnya kecuali pada hari Asyura dan bulan Ramadhan. 

  • Anjuran Puasa Tasua:

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan.” (HR. Muslim) Namun, beliau wafat sebelum sempat melaksanakan puasa pada tanggal 9 Muharram tersebut. 

Dari dalil-dalil di atas, jelas bahwa puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu, dan juga terdapat anjuran untuk membedakan puasa Asyura dengan puasa Yahudi dengan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (Tasua). 

Related Articles

Back to top button